PETA PEREKONOMIAN INDONESIA DARI SEGI GEOGRAFISNYA

Kenyataan pertama yang harus diakui adalah Indonesia merupakan negara kepulauan. Keadaan tersebut dapat menjadi kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita, dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita.

Kenyataan kedua bahwa di Indonesia hanya mengenal 2 musim. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya, dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Kenyataan ketiga negara Indonesia kaya akan bahan tambang, dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar , sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita ‘berani’ ditetapkan sebesar 7,5% (masa repelita II). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara.
Kenyataan keempat bahwa wilayah Indonesia menempati posisi strategis, terletak diantara 2 benua dan 2 samudra dengan segala perkembangannya. Dengan letak yang strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya sedemikian rupa sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi yaitu akan singgahnya pendatang asing dan membawa dampak positif bagi kebaikan  perkonomian Indonesia, yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu, seperti : sarana telekomunikasi, pelabuhan laut , udara serta infrastruktur lainnya.
Jadi kesimpulannya : keadaan perekonomian Indonesia yang dilihat dari letak geografisnya sebenarnya menguntungkan untuk perekonomian negara Indonesia ini dikarenakan letak Indonesia yang posisinya strategis serta Indonesia yang kaya akan bahan tambang.

PETA PEREKONOMIAN INDONESIA DARI SEGI MATA PENCAHARIAN

 

Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa hal diantaranya :
 
1. Mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian (agraris), yang tinggal dipedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian, perikanan, perternakan,dan sejenisnya.
 
2. Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP ( Gross Domestic Product ) secara absolut masih dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor diluar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam presentase.
 
3. Yang perlu diwaspadai dalam sektor pertanian ini adalah bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi-komoditi yang dihasilkan sektor lain (industri misalnya), sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (di desa) semakin tertinggal daro rekannya yang bekerja dan memiliki akses di sektor industri ( di kota ). Jika ini tidak segera ditindak lanjuti, maka akan menjadi benarlah teori ketergantungan , bahwa spread effect ( kekuatan menyebar ) akan selalu lebih kecil dari back-wash effect ( mengalirnya sumber daya dari daerah miskin kedaerah kaya ).
 
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi :
 
1. memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan & pembangunan sarana & prasarana di bidang pertanian.
 
2. meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian , jika di mungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja.
 
3. mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis.
 
4. menunjang kegiatan transmigrasi.
 
Kesimpulannya :  Di Indonesia memiliki mata pencaharian yang masih sangat dominan yaitu pertanian (agraris) yang memberikan kontribusi yang dominan kepada perekonomian Indonesia.
 

PETA PEREKONOMIAN INDONESIA DARI SEGI SUMBER DAYA MANUSIA

 

Jika kita lihat sejarah mengenai pertumbuhan penduduk di Indonesia sebelum orde baru, pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi lebih atau kurang 2,8%. Dan setelah pemerintahan orde baru barulah menyadari bahwa pertumbuhan tersebut harus dikurangi, maka mulai masa Repelita I sampai dengan masa Repelita IV, pertumbuhan penduduk kita hanya berkisar antara 2,1% sampai dengan 2,3% dan 1,9% diperkirakan untuk masa Repelita selanjutnya.
Sebagai salah satu negara yang masih berkembang, Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya manusia, diantaranya :
> Pertumbuhan Penduduk yang masih tinggi.
> Penyebaran yang kurang merata.
> Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk, yang ditandai dengan besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu penduduk yang masih relatif rendah.
=> Tindakan-tindakan pemerintah yang telah dilakukan untuk menekan laju penduduk yang tinggi.
1. Melaksanakan program keluarga berencana. Dengan program ini pemerintah ingin menjelaskan dan membuka kesadaran masyarakat bahwa “anak banyak” akan memberi konsekuensi ekonomis yang lebih berat. Secara tidak langsung program keluarga berencana ini ingin memprioritaskan segi kualitas anak, dibanding segi kuantitas.
2. Meningkatkan mutu SDM (dengan pendidikan formal maupun informal) yang telah ada, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.
Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara umum. Akibat lanjutnya adalah terjadinya ketimpangan daerah miskin dan daerah kaya. Tidak seimbangnya beban penduduk antar daerah itu akan berdampak kepada terpusatnya modal didaerah tertentu saja. Maka secara tidak langsung kondisi ini akan menyebabkan turunnya pertumbuhan industri dan secara otomatis akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara nasional.
=>Tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah :
1. Penyelenggaraan program transmigrasi, sehingga akan terjadi pemerataan sumber daya ke daerah-daerah yang masih membutuhkan. Dengan program ini diharapkan para peserta transmigran dapat meninggalkan ketidakproduktifan mereka, justru mereka mempunyai kesempatan memperbaiki ekonomi mereka dengan mengembangkan daerah baru yang mereka tempati.
2. Memperbaiki dan menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di daerah-daerah tertinggal. Sehingga penduduk sekitar tidak perlu kekota atau pulau jawa utnuk bisa bekerja. Dengan demikian arus urbanisasi dari desa ke kota , dari luar ke pulau jawa dapat dikurangi.
Komposisi penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan produksi menjadi tidak lancar. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan secepatnya untuk membekali dan mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda di Indonesia dengan pendidikan formal dan informal, dengan keterampilan dan pengetahuan yang mendesak.
Langkah-langkah yang akan dan telah dapat ditempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah :
1. Meninjau kembali sistem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum (general), untuk dapat lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebih sesuai dengan tuntutan pembangunan. Sehingga lulusan yang dihasilkan menjadi lulusan yang siap untuk bekerja dan bukannya siap “latih kembali”.
2. Menciptakan sarana serta prasarana pendidikan yang lebih mendukung langkah pertama.
Kesimpulannya : Di Indonesia penduduknya bertumbuh sangat tinggi (melonjak) itu dikarenakan di antara keluarga-keluarga Indonesia memliki banyak anak, yang menyebabkan ekonomi dikeluarga tersebut mengalami konsekuensi yang berat. pemerintah sudah melakukan berbagai tindakan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk tersebut tapi belum menghasilkan hasil yang memuaskan.